
Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong
peningkatan angkatan kerja yang terampil dan berdaya saing. Untuk itu,
Jokowi menugaskan Mendikbud Nadiem Makarim membenahi sistem vokasi.
"Meningkatkan keterampilan angkatan kerja existing
yang semakin produktif dan berdaya dan supaya menjadi catatan kita
semuanya, 58 persen tenaga kerja kita itu lulusan SMP ke bawah," ujar
Jokowi saat membuka rapat terbatas soal Kartu Pra-Kerja di kantor
Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Jokowi mengatakan
saat ini mayoritas tenaga kerja tidak mengenyam pendidikan sampai
SMA/sederajat atau SMK. Dibutuhkan reformasi pembenahan sistem pelatihan
dan vokasi.
Untuk itu, Jokowi meminta Kartu Pra-Kerja diimplementasikan pada 2020.
Jokowi berharap para pencari kerja bisa memilih pelatihan yang diminati,
seperti barista, desain grafis, atau komputer.
"Mereka bisa
memilih pelatihan yang diminati, mulai misalnya barista, koki, animasi,
desain grafis, bahasa Inggris, komputer, teknisi, programming, coding. Kita harapkan ini dikerjakan secara masif," kata Jokowi.
(dkp/rvk)